Paginya aku terbangun dan tak kusangka Bayu berniat menjemputku pagi itu. Aku senang ternyata Bayu memang baik. Aku rasa aku juga bisa membuka hati untuknya. Tak lama Satria juga mengirim sms mengucapkan selamat pagi. Memang aku sudah berakhir hubungannya dengan Satria, tapi tetap saja Satria sudah mengenal keluargaku dengan baik begitu juga aku ke keluarga Satria. Aku pun bersiap-siap ke kampus dan memang Bayu sudah ada di depan rumahku. Sepanjang perjalanan Aku dan Bayu bercerita banyak dan tak sadar kalau sebentar lagi sudah mau sampai kampus. Di kelas Bayu pun sering sekali ngegombal juga, tapi semua itu hanya aku anggap gurauan saja. Sekarang memang aku hanya berdua dengan Bayu, buat orang yang ngeliat kita berdua juga pasti mikirnya kita pacaran padahal belum sampai tahap itu. Setelah selesai kuliah, niatnya Bayu nganter aku pulang. Tapi, aku gak enak terus-terusan ngerepotin Bayu jadi kutolak dan aku pulang sendiri. Saat pulang, gak tau kenapa aku pengen mampir ke tempat dimana aku dulu suka banget makan bareng Satria. Mungkin ini kangen sesaat aku aja udah lama banget gak makan disitu. Pas aku kesana aku kaget karena yang aku lihat di sana ada Satria. Ngapain dia disitu yah? Apa aku sapa aja? Saat aku ingin menyapa tak sengaja aku melihat perempuan menghampiri Satria. Kuurungkan niatku untuk menyapanya, tapi aku tetap ingin makan di tempat itu. Kalau saja di sini ada Bayu mungkin aku gak akan sendirian ngeliat Satria sama perempuan baru. Aku pun masuk ke tempat itu dan parahnya tempat yang ada itu hanya di sebelah tempat duduk Satria dan perempuan itu. Ingin rasanya aku bertanya pada Satria siapa perempuan itu, tapi kenapa aku harus penasaran sedangkan Satria bukan siapa-siapa aku juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar